Sabtu, 03 Oktober 2015

50 sajak terbaik jalaluddin ar-rummy

Puisi-puisi "Kasih"Jalaluddin Rumi
1 Aku bukanlah orang Nasrani, Aku bukanlah orang
Yahudi, Aku bukanlah orang Majusi, dan Aku
bukanlah orang Islam. Keluarlah, lampaui
gagasan sempitmu tentang benar dan salah.
Sehingga kita dapat bertemu pada Suatu Ruang
Murni tanpa dibatasi berbagai prasangka atau
pikiran yang gelisah.
2 Di dalam cahaya-Mu aku belajar mencintai. Di
dalam keindahan-Mu aku belajar menulis puisi.
Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski
tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku
pun ikut menari bersama-Mu. Dan  Penglihatan
Agung inilah yang menjadi inti dari seniku.
3 Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara
langsung laksana sinar matahari yang menerangi
bumi. Namun, kasih-Nya tidaklah berasal dari
berbagai bentuk yang ada di bumi. Kasih-Nya
melampaui setiap bentuk yang ada di bumi,
sebab bumi ini dan segala isinya tercipta
sebagai perwujudan dari kasih-Nya.
4 Jika kau ingin melihat wajah-Nya, maka
tengoklah pada wajah sahabatmu tercinta.
5 Sekian lama aku berteriak memanggil nama-Mu
sambil terus-menerus mengetuk pintu rumah-
Mu. Ketika pintu itu terbuka, aku pun terhenyak
dan mulai menyadari sesungguhnya selama ini
aku telah mengetuk pintu dari dalam rumahku
sendiri.
6 Demi Allah, ketika kau melihat Jatidirimu
sebagai Yang Maha Indah, maka kau pun akan
menyembah dirimu sendiri.
7 Di mana saja kau berada, apa pun keadaanmu,
cobalah selalu menjadi seorang pecinta yang
senantiasa dimabuk oleh kasih-Nya. Sekali kau
dikuasai oleh kasih-Nya, maka kau akan hidup
menjadi seorang pecinta yang hidup bagaikan
dalam pusara. Dan kau akan tetap hidup hingga
hari kebangkitan itu tiba, lantas kau pun akan
dibawa ke dalam surga dan hidup kekal
selamanya. Namun, jika kau belum menjadi
seorang pecinta, maka pada hari pembalasan
seluruh pahalamu tidak akan dihitung.
8 Pada Hari Kebangkitan, orang-orang akan
berjalan sempoyongan. Di depan-Mu, mereka
akan menggigil dengan wajah pucat karena
ketakutan. Maka, aku akan memeluk kasih-Mu
dan berkata kepada mereka: Mintalah apa pun;
mintalah atas namaku.
9 Ketika aku mati sebagai manusia, maka para
malaikat akan datang dan mengajakku terbang
ke langit tertinggi. Dan ketika aku mati sebagai
malaikat, maka siapa yang akan mendatangiku?
Kau tak akan pernah dapat membayangkannya!
10 Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan
perasaan hampa dan ketakutan. Namun,
janganlah tergesa melarikan diri dari kenyataan
pahit ini dengan pergi berdoa atau membaca
kitab suci. Lepaskan semua tindakan mekanis
yang berasal ketaksadaran diri. Biarkan
keindahan Sang Kekasih menjelma dalam setiap
tindakan kita. Ada beratus jalan untuk berlutut
dan bersujud kepada-Nya.
11 Diamlah! Cinta adalah sebutir permata yang tak
bisa kaulemparkan sembarangan seperti sebutir
batu.
12 Mintalah sesuatu kepada-Ku, begitu Kau
berkata suatu ketika. Aku tertawa dan berkata:
Aku telah cukup bersama-Mu. Tanpa
kehadiran-Mu, seluruh dunia ini hanyalah
sebatang kayu yang mengapung dan terombang-
ambing di samudera-Mu.
13 Yakinlah, di Jalan-Cinta itu: Tuhan akan selalu
bersama-Mu.
14 Tak ada pilihan lain bagi jiwa, selain untuk
mengasihi. Namun, pertama kali jiwa harus
merangkak dan merayap di antara kaki para
pecinta. Hanya para pecinta yang dapat lepas
dari perangkap dunia dan akhirat. Hanya hati
yang dipenuhi dengan cinta yang dapat
menjangkau langit tertinggi. Bunga mawar
kemuliaan hanya dapat bersemi di dalam hati
para pecinta.
15 Segalanya yang kau lihat mempunyai akarnya di
dalam dunia yang tak terlihat. Bentuk akan
berubah, namun intisarinya tetaplah sama.
16 Ketika sedih, aku bersinar bagaikan bintang pagi.
Ketika patah hati, hakekatku justru tersingkap
sendiri. Ketika aku diam dan tenang seperti
bumi, tangisku bagaikan guntur yang
menggigilkan surga di langit tertinggi.
17 Hati manusia selalu terbuka dan dapat menerima
segalanya: semua yang baik dan buruk menjadi
bagian dari Sufi.
18 Aku kehilangan duniaku, ketenaranku, dan
pikiranku. Ketika matahari terbit, maka semua
bayang-bayang lenyap. Aku berlari mendahului
bayang-bayang tubuhku yang lenyap saat aku
berlari. Namun, cahaya matahari itu berlari
mendahuluiku dan memburuku, hingga aku pun
terjatuh dan bersujud pasrah ditelan samudera
kilau-Nya yang mempesona.
19 Aku ingin melihat wajah-Mu pada sebatang
pohon, pada matahari pagi, dan pada langit yang
tanpa warna.
20 Karena Cinta segalanya menjadi ada. Dan hanya
karena Cinta pula, maka ketiadaan nampak
sebagai keberadaan.
21 Badan ini hanyalah suatu cermin surga.
Energinya membuat para malaikat cemburu.
Kemurniannya membuat malaikat Seraphim
terkejut. Dan Iblis yang berdiam di urat-urat
syarafmu pun menggigil takut.
22 Kau lebih mahal dibanding surga dan bumi. Apa
yang bisa kukatakan lagi? Kau tak mengetahui
bahwa selama ini segala yang berharga telah
menjadi milikmu. Janganlah menjual dirimu
dengan harga murah, sesungguhnya dirimu
sangatlah mahal di mata Tuhan.
23 Cintaku pada-Nya adalah hakikat jiwaku.
Hidupku adalah gelora yang selalu merindukan-
Nya. Aku hidup seperti seorang gipsi
pengembara, aku tak pernah menetap di tempat
yang sama, namun setiap malam aku selalu
bernyanyi dan menari ditemani bintang-bintang
di bawah langit yang sama.
24 Kematianku adalah perkawinanku dengan
keabadian.
25 Meski aku terbakar habis, namun aku tetap
tertawa, karena abuku masih tetap hidup! Aku
telah mati ribuan kali: namun abuku selalu
menari dan lahir kembali dengan ribuan wajah
baru.
26 Di gurun pasir tanpa batas, aku kehilangan
jiwaku, dan menemukan bunga mawar ini.
27 Aku telah melihat wajah mulia Sang Raja. Dia
adalah mata dan matahari surga. Dia adalah
teman seperjalanan dan penyembuh semua
mahluk. Dia adalah jiwa dan alam semesta yang
melahirkan jiwa-jiwa. Dia menganugerahkan
kebijaksanaan pada kebijaksanaan, kemurnian
pada kemurnian. Dia adalah tikar sembahyang
bagi jiwa orang-orang suci. Setiap atom di
tubuhku berlompatan sambil menangis dan
berkata: Terpujilah Tuhan.
28 Apapun juga yang mereka katakan atau pikirkan,
aku tetap ada di dalam Kau, karena aku adalah
Kau. Tak seorang pun dapat memahami hal ini,
sampai ia mampu melampaui pikirannya.
29 Jika kau dapat bertemu dengan Jatidirimu meski
hanya sekali, maka rahasia dari segala rahasia
akan terbuka bagimu. Wajah dari Yang Maha
Tersembunyi, yang ada di luar alam semesta ini,
akan nampak pada cermin persepsimu.
30 Setiap penglihatan tentang keindahan akan
lenyap. Setiap perkataan yang manis akan
memudar. Namun, janganlah kau berputus asa,
karena mereka semua datang dari sumber yang
sama, dari Keabadian. Masukilah Keabadian itu,
maka kau akan melihat segala sesuatu tumbuh
dan berkembang, memberi hidup baru dan
kegembiraan baru bagimu.
31 Ayat-ayat Tuhan itu tersimpan di hati langit
yang paling rahasia. Suatu hari, seperti hujan,
ayat-ayat Tuhan itu akan jatuh dan menyebar,
sehingga misteri Keilahian akan tumbuh
menghijau di seluruh dunia.
32 Jika kau berputar mengelilingi matahari, maka
kau pun akan menjadi matahari. Jika kau
berputar mengelilingi seorang Guru, maka kau
pun akan bersatu dengan-Nya. Kau akan menjadi
sebutir permata, jika kau menari mengelilingi-Ku.
Dan kau akan berkelip seperti emas, jika kau
menari mengelilingi-Nya.
33 Kau hanya memerlukan aroma anggur, karena
makrifat akan menyala dengan sendirinya dari
kesunyian hatimu setelah mencium aroma
anggur itu, seperti juga nyala api akan tersilap
dan berkobar dari aroma anggur! Bayangkan jika
kau adalah anggur itu sendiri.
34 Sufi adalah seorang lelaki atau seorang
perempuan yang telah patah hati terhadap dunia.
35 Kekasih, beri aku kesempatan untuk selalu
mengetahui bagaimana cara menyambut-Mu,
dan sulutkanlah obor di tangan-Mu agar
membakar habis rumah ke-ego-an di dalam
diriku.
36 Sembunyikan rahasia-Ku di dalam harta karun
jiwamu. Sembunyikan perasaan ekstase itu di
dalam dirimu. Jika kau menemukan Aku, maka
sembunyikan Aku di dalam hatimu. Sadarilah
kemabukan ini sebagai Kebenaran Mutlak!
37  Ingatlah bahwa Nabi Muhammad pernah berkata: Satu penglihatan tentang-Nya adalah suatu berkah yang tak terhingga. Setiap daun dari suatu pohon membawa suatu firman dari dunia yang tak terlihat. Lihatlah, tiap-tiap daun yang jatuh ke tanah sebagai suatu berkah dari-Nya. Segala sesuatu di alam ini senantiasa menari dalam harmoni, bernyanyi tanpa lidah, dan mendengar tanpa telinga, ya, semua itu adalah berkah yang tak terhingga dari-Nya. 
38  Isi aku dengan anggur dari sunyi-Mu, biarkan anggur itu merendam pori-poriku, hingga Keindahan dari Yang Maha Agung akan terungkap bagiku. Inilah arti berkah bagiku! 
39  Jika kau mendefinisikan dan membatasi Aku dengan berbagai konsepmu, maka kau akan kelaparan dengan dirimu sendiri. Lalu Aku pun akan jatuh ke dalam suatu kotak yang terbuat dari kata-kata, dan kotak itu adalah peti mayatmu sendiri. 
40  Aku tidak tahu siapa sebenarnya Aku. Tetapi, ketika aku berjalan ke dalam diriku sendiri, maka aku pun terkejut: ternyata Aku adalah suara milik-Mu, gema yang terpantul dari Dinding-Keilahian. 
41  Jatidiri kita adalah Cahaya. Cinta-Ilahi adalah Matahari-Keagungan. Sinar-Nya adalah firman. Dan mahluk adalah bayang-bayang-Nya. 
42  Perkecillah dirimu, maka kau akan tumbuh lebih besar dari dunia. Tiadakan dirimu, maka Jatidirimu akan terungkap tanpa kata-kata. 
43  Ketika kami mati, jangan cari pusara kami di bumi. Tetapi, temukan di dalam hati para pecinta. 
44  Ketika pikiran dilampaui, maka keindahan cinta pun datang menghampiri, berjalan dengan anggun, serta membawa secangkir anggur di tangannya. Ketika cinta dilampaui, maka Yang Maha Esa pun datang menghampiri  Ia adalah Zat yang tak dapat diuraikan dengan kata-kata dan hanya bisa disebut sebagai Itu. 
45  Setiap orang yang tinggal jauh dari sumber-Nya, dari Jatidirinya, maka ia akan selalu rindu untuk kembali ke masa ketika ia masih dipersatukan dengan-Nya.
46  Surga dibuat dari asap hati yang terbakar habis. Dan orang yang diberkahi oleh Tuhan adalah orang yang hatinya telah terbakar habis.
47  Awan-awan berada dalam keheningan meski penuh dengan berjuta kilat. Cinta akan memberi kelahiran baru bagi para filsuf berkepala batu. Jiwaku adalah ombak di dalam samudera kemuliaan-Mu. Dan di dalam keheningan: alam semesta beserta segala isinya tenggelam di dasar samudera kemuliaan-Mu. 
48  Manusia ibarat suatu pesanggrahan. Setiap pagi selalu saja ada tamu baru yang datang: kegembiraan, kesedihan, ataupun keburukan; lalu kesadaran sesaat datang sebagai suatu pengunjung yang tak diduga. Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka semua hanya membawa dukacita. Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka semua dengan kasar menyapu dan mengosongkan isi rumahmu. Perlakukan setiap tamu dengan hormat, sebab mereka semua mungkin adalah para utusan Tuhan yang akan mengisi rumahmu dengan beberapa kesenangan baru. Jika kau bertemu dengan pikiran yang gelap, atau kedengkian, atau beberapa prasangka yang memalukan, maka tertawalah bersama mereka dan undanglah mereka masuk ke dalam rumahmu. Berterimakasihlah untuk setiap tamu yang datang ke rumahmu, sebab mereka telah dikirim oleh-Nya sebagai pemandumu.
49  Saat kau datang ke dunia ini, suatu tangga telah ditempatkan di depanmu, dan tangga itu akan mengantarmu kepada-Nya. Dari bumi ini, kau pun naik menjadi tumbuhan. Dari tumbuhan kau pun naik menjadi hewan. Setelah itu kau pun naik menjadi manusia  mahluk yang mewarisi pengetahuan melalui akal dan iman. Lihatlah, tubuhmu merupakan turunan dari debu, tetapi bagaimana bisa tubuhmu menjadi begitu sempurna? Lalu, mengapa kau takut dengan kematian? Ketika kau berhasil melampaui bentuk manusia ini, maka tak diragukan lagi kau akan menjadi malaikat dan membumbung melampaui lapisan-lapisan langit tertinggi. Tetapi, janganlah berhenti di sana, bahkan badan surgawimu itu akan tetap tumbuh menjadi tua, lampaui lagi surga itu dan melompatlah ke dalam Samudera Kesadaran Yang Maha Luas. Biarkan dirimu  yang bagaikan setetes air itu  menjelma menjadi seratus samudera. Tetapi, jangan berpikir bahwa hanya setetes air itulah yang telah menjelma menjadi samudera, sebab samudera juga telah menjelma menjadi setetes air. 
50  Sssttt! Diamlah! Dengarkan suara dalam dirimu. Ingatlah firman pertama-Nya: Kita melampaui setiap kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar