MENGAPA HARUS RU'YAH?
Dalam pembahasan ini, yaitu mengenai ru’yah.
Ada beberapa ayat Al-qur’an dan hadits yang bisa kita jadikan tendensi untuk
menggunakan ru’yah sebagai fasilitas kita dalam mengetahui dan menentukan awal
bulan qomariyah, gerhana bulan dan matahari, arah kiblat, dll. Seperti dalam
surat Al-baqarah ayat 185:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
“Barangsiapa di antara
kalian yang melihat hilāl bulan (Ramadhan) maka berpuasalah”.
Dan
dalam hadits nabi yang tertulis di bawah ini:
صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته
“Berpuasalah kalian
berdasarkan ru`yatul hilāl dan ber’Idul Fithrilah berdasarkan ru`yatul hilāl “.
"Jika
kalian telah melihat hilāl, maka berpuasalah, dan apabila kalian melihatnya
kembali, maka berpuasalah. Namun, bila bulan itu tertutup dari pandangan kalian
(karena awan), maka berpuasalah sebanyak tiga puluh hari."
"Janganlah kalian
berpuasa hingga kalian melihat hilāl dan jangan pula berbukan hingga melihatnya
(terbit) kebali. Namun, jika bulan itu tertutup dari pandanganmu, makan
hitunglah."
Dari dalil yang tercantum di atas dapat di ambil
kesimpulan bahwa dengan landasan ayat dan hadits tersebut, untuk mengetahui awal waktu sholat, awal bulan,
waktu gerhana, arah kiblat dan yang lainnya. Kita harus melihat hilal, yang
mana hilal tersebut dapat di lihat dengan cara ru’yah salah satunya. Dan ru’yah
juga bisa di kategorikan sebagai cara yang paling pas untuk melihat hilal. Walaupun
hilal juga bisa di ketahui dengan cara hisab. Itu sebabnya mengapa ru’yah itu
harus ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar